MAKALAH
KETAHANAN NASIONAL
|
Disusun Oleh :
Kelompok 3 :
1.
Teguh Windiantoro
2.
Ulin Ni’maturrofiah
3.
Lanti Zita Nuryani
Kelas : TI
1B
Guru
Pembimbing
Nurul Amin, SH
POLITEKNIK SAWUNGGALIH AJI KUTOARJO
Jl.
Wismo Aji No.08 Kutoarjo Purworejo Jawa Tengah Telp. (0275) 642466, 3140444
KATA PENGANTAR
Puja dan Puji Syukur hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kasih sayang-Nya dan memberikan waktu kepada penulis untuk
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang
berjudul “Ketahanan Nasional” Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
beberapa pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah tentang ulasan mengenai Ketahanan Nasional ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas semester Gasal mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih jauh mengenai
pengertian, konsep dasar Ketahanan nasional serta mengenai hubungannya dengan
negara dan kepada pembaca.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis
ataupun secara lisan, khususnya kepada Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Bapak Nurul Amin, SH agar penulis bisa
mengembangkan ilmu pengetahuannya, khususnya memahami tentang Pendidikan Kewarganegaraan
pada materi Ketahanan Nasional.
Purworejo,
05 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...........................................................................................................
1
KATA
PENGANTAR........................................................................................................
2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 5
C. Tujuan......................................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 5
C. Tujuan......................................................................................................................... 5
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ketahanan Nasional......................................................................................
6
B. Konsepsi
Pertahanan Nasional.......................................................................................
6
C.
Asas Ketahanan Nasional..............................................................................................
8
D.
Sifat-Sifat Ketahanan Nasional......................................................................................
9
E.
Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional.................................................................
10
F.
Hakekat Ketahanan Nasional.........................................................................................
10
G.
Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional............................................................................
11
H.
Keberhasilan Ketahanan
Nasional.................................................................................
18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 19
B. Saran............................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 20
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 19
B. Saran............................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Terbentuknya
negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak
lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam
yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga
dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya
NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan
fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu
komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran
bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada
lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan
suasana damai. Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan
ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia
mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan
mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis. Ketahanan nasional
Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang dating
dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Bangsa
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebagai
konsekuensinya bangsa Indonesia harus mampu mempertahankan kemerdekaan dan
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Bangsa Indonesia harus mampu
mempertahankan eksistensi, identitas,integritas bangsa,dan Negara. Untuk
itu,bangsa Indonesia harus memiliki ketangguhan dan kekuatan nasional agarmampu
mengatasi setiap tantangan,ancama,hambatan,dan gangguan dari manapun. Hal
itulah yang dimaksud dengan ketahanan nasional.
B. Rumusan Masalah
1)
Apa Pengertian Ketahanan Nasional?
2)
Bagaimana Konsepsi Ketahanan nasional?
3)
Apa saja Aspek Ketahanan Nasional?
4)
Bagaimana Sifat-sifat Ketahanan Nasional?
5)
Bagaimana Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
6)
Bagaimana Hakekat Ketahanan Nasional?
7)
Apa Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional
Pada Kehidupan Bernegara?
C. Tujuan dan Manfaat
Pentingnya
mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dan dalam mencapai tujuan nasional.
Seluruh warganegara suata Bangsa harus mempunyai kesadaran bahwa pentingnya hal
tersebut. Di harapkan dengan penulisan makalah ini pembaca dapat :
1.
Menumbuhkan rasa cinta tanah air
2.
Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan
dan mengisi
kemerdekaan
kemerdekaan
3.
Mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau
mewujudkan apa yang menjadi tujuan nasional.
4.
Menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional
adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung
yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa
dan negara.
Dalam
perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak
terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan
keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa
Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan
ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kata
ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber
lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya.
Untuk
mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan
nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu
bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan kekuatan nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.
B. Konsepsi
Ketahanan Nasional
Konsepsi pengembangan kekuatan
nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata
lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan
dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat
digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan
nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata,
rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi
nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
Ketahanan pada aspek politik
diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari
luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin
kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar
Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan nasional adalah kondisi
dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang
terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun
dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti
dibawah ini :
a.
Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan
seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi
beban yang dipikulnya.
b. Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan
kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai
tujuan.
c.
Identitas
Yaitu ciri
khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah
dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran
internasionalnya.
d. Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam
kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat
potensional maupun fungsional.
e.
Ancaman
Yang dimaksud disini adalah
hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini
dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
f.
Hambatan dan
gangguan
Adalah hal
atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan
bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
C. Asas Ketahanan Nasional
Asas Ketahanan Indonesia adalah taat
laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang
terdiri dari :
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan kemakmuran dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang
mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan
asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem
kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan
merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri.
Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa
pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang
dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional
2. Asas Komprehensif Integral atau
Menyeluruh Terpadu
Sistem
kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk
perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional
mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan
terpadu (komprehensif intergral).
3. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke
Luar
Sistem kehidupan naasional merupakan
perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping
itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan
sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak
baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke
dalam maupun keluar.
a.
Mawas ke
Dalam
Mawas ke
dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan
kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
b. Mawas ke
Luar
Mawas Ke luar bertujuan untuk dapat
mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan stategis luar
negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia
internasional.
4. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung
keadilan, kearifan kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perbedaan
tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak
berkembangkan menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.
D. Sifat-Sifat
Ketahanan Nasonal
1. Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya
pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang
mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas,
integritas dan kepribadian bangsa.
2. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap
melainkan dapat meningkat dan atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi
bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya.
3. Wibawa
Makin tinggi tingkat ketahanan
nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang berarti
makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
4. Konsultasi
dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional
Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak
mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih pada sikap
konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
E. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
1. Kedudukan
Ketahanan
nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa
Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara
berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin
diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai
landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD
sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
2. Fungsi
Ketahanan
nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami
untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola
kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah),
inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak
ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila
penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana,
yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga
berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan
arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan
sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan
program.
F. Hakekat
Ketahanan Nasional
Pada hekekatnya ketahanan nasional
ialah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan
hidupnya.Penyelenggaraan ketahanan nasional dilakukan melalui pendekatan
keamanan dan kesejahteraan:
1. Kesejahteraan
digugakan untuk mewujudkan ketahanan yang berbntuk kemampuan bangsa dalam
menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya menjadi kemakmuran yang
adil merata, baik jasmani maupun rohani.
2. Keamanan
adalah kemampuan dalam melindungi keberadaa nbangsa, serta melindungi
nilai-nilai luhur bangsa terhadap segala ancaman dari dalam maupun dari luar.
3. Kedua
pendekatan keamanan dan kesejahteraan telah dugunakan bersama-sama.Pendekatan
mana yang ditekankan tergantung pada kondisi dan situasi nasional dan
internasional. Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan
tertentu, demikian pula keadaaan sebaliknya. Dengan demikian evaluasi
penyelenggaraan ketahanan nasional sekaligus memberikan gambaran tentang
tingkat kesejahteraan dan keamanan suatu bangsa.
4. Konsep
ketahanan dikembangkan berdasarkan konsep wawasan nusantara, sehingga konsep
ketahanan nasional dapat dipahami dengan baik apabila telah memahami wawasan
nusantara.
G. Pengaruh
Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara
Ketahanan
nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam
berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut
waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga
interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan
komplek. Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang
mendukung kehidupan, yaitu:
1. Aspek
Ilmiah ( STATIS )
a.
Geografi
b.
Kependudukan
c.
Sumber
kekayaan alam
2. Aspek
Sosial ( DINAMIS )
1.
Aspek Ideologi ( Pengaruh Aspek
Ideologi )
Ideologi
adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan
motivasi. Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang
dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai
yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan
kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah
dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
- Ideologi
Dunia
a. Liberalisme(Individualisme)Negara
adalah
masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang
(individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari
hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang
bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu
kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.
Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J.
Laski.
b. Komunisme (ClassTheory)
Negara
adalah
susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan borjuis menindas
golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan
revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis &
borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme,akan:
1.
Menciptakan
situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala
cara untuk mencapai tujuan.
2.
Atheis,
agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
3.
Mengkomuniskan
dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
4.
Menginginkan
masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat
dengan revolusi.
-
Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar
budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh
sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung
didalamnya. Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung
dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Indonesia. Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang
berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut. Untuk
memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
1.
Pengamalan
Pancasila secara obyektif dan subyektif.
2.
Pancasila
sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu
membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3.
Bhineka
Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat
yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
4.
Contoh para
pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang
sangat mendasar.
5.
Pembangunan
seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya
materialisme dan sekularisme.
6.
Pendidikan
moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke
dalam mata pelajaran lain.
2. Aspek
Politik ( Pengaruh Aspek Politik )
Politik berasal dari kata politics
dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.
a. Dalam Negeri
Adalah kehidupan politik dan
kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan
dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:
- Struktur Politik Wadah penyaluran
pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam
menjaring/pengkaderan pimpinan nasional.
- Proses Politik Rangkaian pengambilan
keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang
bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya
terselenggara pemilu.
- Budaya
Politik Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional
melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplin nasional.
- Komunikasi
Politik Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber
pimpinan-pimpinan nasional.
b. Luar Negeri
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional
dalam pergaulan antar bangsa. Landasan Politik Luar Negeri yaitu Pembukaan UUD
’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan
keadilan. Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas yaitu
Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa.
Aktif yaitu
Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak
menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya. Untuk mewujudkan
ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan
dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang
bersadarkan Pancasila UUD ‘45 Ketahanan pada aspek politik dalam negeri yaitu
Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan
adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi
yang hidup dalam masyarakat Ketahanan pada aspek politik luar negeri dengan
meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan
citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi
kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti
dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan
dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban
dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan
Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar
negeri perlu ditingkatkan
3. Aspek
Ekonomi ( Pengaruh Aspek Ekonomi )
a. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan
konsumsi barang-barang jasa.
b. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang
dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Sistem perekonomian
yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan
perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan
orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari
luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan
pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD ’45, Sistem perekonomian sebagai usaha
bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama
dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa.
Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh
pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut
sebagai sistem perekonomian kerakyatan. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam
kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan
kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan
rakyat. Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap
berbagai hal yang menunjang, antara lain: Sistem ekonomi Indonesia harus
mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata. Ekonomi Kerakyatan Menghindari
:
1.
Sistem free
fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
2.
Sistem
Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
3.
Monopoli:
Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
4.
Struktur
ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan
jasa.
5.
Pembangunan
ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota
masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
6.
Pemerataan
pembangunan.
7. Kemampuan
bersaing.
4. Aspek Sosial Budaya ( Pengaruh Aspek Sosial budaya )
Sosial = Pergaulan hidup manusia dalam
bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan,
solidaritas yang merupakan unsur pemersatu Budaya = Sistem nilai yang merupakan
hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan
gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam,
lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah
terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local
genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk
menetralisir pengaruh negatif budaya asing. Kebuadayaan nasional merupakan
hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau
budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh
bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur
paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya. Kebudayaan nasional merupakan
identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah
manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
- Religius -
Kekeluargaan - Hidup seba selaras - Kerakyatan Wujud ketahanan sosial budaya
tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian
nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan
sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera
dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan
menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
5.
Aspek
Ketahanan Keamanan ( Pengaruh Aspek Ketahanan keamanan )
Pertahanan Keamanan Indonesia=>
Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan
keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan
hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI. Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan
dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk
kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi. Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan
salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri
sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka
mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Wujud ketahanan keamanan tercermin
dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh
rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan
negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya
serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk
ancaman. Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup : - Struktur kekuatan -
Tingkat kemampuan - Gelar kekuatan Untuk membangun postur kekuatan pertahanan
keamanan melalui empat pendekatan:
1.
Ancaman
2.
Misi
3.
Kewilayahan.
4. Politik Pertahanan diarahkan untuk
menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan
untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.
TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau
Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan
darurat. Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan
udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan
postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada
pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang
antara unsur-unsur utama. Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama
Keamanan = Polri. Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup
kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan : -
Menegakkan HAM - Demokrasi - Penegakan hokum - Lingkungan hidup Mengingat
keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan
kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan
keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan
tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces) :
1.
Perlawanan
bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan
rakyat.
2.
Perlawanan
tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS.
3.
Komponen
pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat
terhadap bencana perang.
Ketahanan pada Aspek Pertahanan
Keamanan :
1.
Mewujudkan
kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.
2. Indonesia
adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
3.
Pembangunan
pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas
keamanan.
4.
Potensi
nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.
5.
Mampu
membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.
6.
Pembangunan
dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh
manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM,
menghayati nilai perang dan damai.
7.
TNI sebagai
tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
8.
Polri
sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.
H. Keberhasilan
Ketahanan Nasional
Kondisi kehidupan nasional merupakan
pencerminan ketahanan nasional yang mencakup
aspek ideologi, politik,ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan,
sehingga ketahanan
nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh landasan idiil
Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional
Wawasan Nasional. Utnuk mewujudkan keberhasilan ketahanan
nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia,
yaitu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam
bentuk perjuangan
non fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak
mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka
menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan
baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsunganhidup bangsa dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasional.
2. Sadar dan peduli terhadap
pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia
baik secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir
pengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai
akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin
akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air. Apabila setiap
warga negara Indonesia memiliki semangat
perjuangan bangsa dan sadar serta peduli terhadap pengaruh
yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
serta dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut,
maka akan tercermin keberhasilan ketahanan nasional Indonesia.
Untuk mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu
kebijakan umum dari pengambil kebijakan yang disebut Politik dan
Strategi Nasional (Polstranas).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketahanan nasional (tannas) Indonesia
adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan
nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan , baik yang datang dari dalam
maupun luar untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Ketahanan nasional adalah kondisi
kehidupan nasional yang harus diwujudkan, dibina terus menerus dan sinergis,
mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah dan nasional bermodalkan
keuletan dan ketangguhan yan mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan
berdasarkan pemikiran geostrategic yang dirancang dengan memerhatikan kondisi
bangsa dan konstelasi georafi Indonesia.
Konsepsi ketahanan nasional
Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras
dalam selurh aspek kehidupan secara utuh dan menyelurh serta terpadu
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara. Konsepsi ini merupakan
pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan
keamanan.
B. Saran
Ketahanan
nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap bangsa. Jika bangsa
Indonesia ingin mempertahankan Negara dari ganguan bangsa/negara lain, maka
harus memperkuat Ketahanan Nasionalnya. Dengan memperkuat Ketahanan Nasional
merupakan cara paling ampuh, karena telah mencakup banyak landasan seperti;
Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan
wawasan nusantara sebagai landasan visional.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus Dwiyono dkk.
Kewarganegaraan. Jakarta:Yudhistira.
Achmad Zubaidi dkk.2002.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta: Paradigma.
Brodjonegoro, Satryo
Soemantri, Pendidikan Kewarganegaraan, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2005.
Buku Pendidikan
Kewarganegaraan, penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005
http://www.organisasi.org
www.slideshare.net/theshizuka11/ketahanan-nasional-14455072
Modul Prajabatan Gol
II Kemenkeu
Pendid ikan.html Pendidikan Kewarganegaraan. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
0 komentar:
Post a Comment